" MENGUBAH WARNA DI BULAN PUASA " Oleh Didin Sirojuddin AR وبعدَالصَّوْمِ أربَعين يومًا، أصْبحَتِ الدّودَةُ فَراشةًتَطِيرُ. فتغيَّرتْ ألوانُهاوجِسمُهاجميلةً جِدّا . "Setelah puasa 40 hari, ulat itu menjadi kupu-kupu terbang. Maka, warna-warna dan tampilannya pun berubah jadi cantiiiiiik sekali." IBADAH puasa yg berperan mengubah "manusia biasa" menjadi "manusia MUTTAQIN luarbiasa" memberi inspirasi utk mengubah warna PUTIHnya kaligrafi إن الله هو الغني الحميد (QS Luqman 26) menjadi WaRNa-wARni. PUTIH artinya suci. Melambangkan kesucian, tapi statis dan datar. Biasa-biasa saja, tanpa DINAMIKA. Akhirnya, dengan mengcopy Ramadhan yg dinamis dan kaya nuansa, saya olah kepada warna KUNING emas (yg berarti agung, cerah, dan rezeki melimpah), MERAH (yg berarti berani), HIJAU (yg berarti subur makmur, harapan), BIRU (yg berarti anggun, berwibawa), dengan prioritas PUTIH untuk selalu konsisten menjaga kesucian. Melibatkan
Kilau Mutiara Kaligrafi Kufi: LOGO حـــــلال ITU (Didin Sirojuddin AR) Kemenag RI telah mengeluarkan logo HALAL Indonesia, menggantikan logo حلال MUI yg sudah lama digunakan. Logo baru yg dirilis Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kemenag ini jadi bahan perbincangan dan gunjingan yg sangat ramai dan panas, terutama terkait jenis KHATnya, susunan desain, warna, sampai bacaannya. Kaligrafi logo baru yg menggunakan khat Kufi ini jelas-jelas terbaca حلال . Tapi لا /LAM ALIFnya bisa bias dan multi tafsir. Maka, ALIFnya lebih baik disambungkan ke telapak kakinya atau dibikin lam alif tunggal berlubang seperti لا Naskhi. Ini cara paling aman, selain untuk mengembalikannya kepada ushul al-syakl alfabet Kufi itu sendiri. Goresan menjulur pucuk huruf ح /HA tidak salah, karena mengikuti tradisi Kufi Murabba' (persegi 4) untuk menyesuaikan diri dg spacenya. Tidak berbeda dg pucuk melengkung ح untuk mewakili Kufi Muwarraq (tipe daun). Tapi kalau dipangkas separu