Langsung ke konten utama

PEDOMAN MTQ TK PROVINSI SULTRA DI BAU BAU TAHUN 2016


PEDOMAN

MUSABAQAH TILAWATIL QUR’AN (MTQ)

TINGKAT PROVINSI SULAWESI TENGGARA XXVITAHUN 2016

DIKOTA BAUBAU SULAWESI TENGGARA

1.       DASAR.

a.         Keputusan Menteri Agama RI Nomor 240 Tahun 1989 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an;
b.         Pedoman Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) LPTQ Nasional Tahun 2010;

c.         Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 534 Tahun 2014 tanggal 3 Oktober 2014 tentang Penetapan Kota Baubau sebagai Tempat Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat ProvinsiSulawesi Tenggara XXVITahun2016;

d.         Surat Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor 451.13 / 754 tanggal 16 Februari 2016 tentang Penetapan Jadwal MTQ Provinsi Sulawesi TenggaraXXVI-2016;
e.         Surat lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Nasional Nomor ST/01/XII/2015 tanggal 18Desember 2015 tentang Ketentuan Pokok MTQ Nasional XXVI Tahun 2016

2.       PENGERTIAN.

Pedoman Musabaqah Al-Qur’an Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara XXVI tahun 2016 di Kota Baubau, adalah merupakan ketentuan-ketentuan yang berlaku dalam Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an untuk setiap cabang dan golongan Musabaqah.

3.       KETENTUAN UMUM

A.      Waktu dan Tempat.

Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara XXVI tahun 2016 diKota Baubauakan berlangsung sejak tanggal17sd29 Maret2016

B.      Pendaftaran

1.       Pendaftaran awal, dilaksanakan paling lambat 15 (lima belas) hari sebelum pelaksanaan Musabaqah dan persyaratannya cukup hanya dengan melampirkan keterangan domisili dan Akte Kelahiran.
2.       Pendaftaran ulang dilakukan paling lambat 2 (dua) hari sebelum pelaksanaan musabaqah.
3.       Pendaftaran ulang dilakukan oleh peserta yang bersangkutan dengan membawa mandat masing-masing cabang dan memperlihatkan bukti-bukti asli persyaratan administrasi, disampaikan kepada Tim Pendaftaran dari LPTQ Tingkat Provinsi dan Panitia Penyelenggara.


4.      Berkas pendaftaran ulang peserta disertai lampirannya dibuat rangkap 3 (tiga) dengan rincian 2 (dua) berkas untuk LPTQ Tingkat Provinsi dan 1 (satu) berkas untuk Panitia Penyelenggara.

C.     Peserta

1.      Peserta adalah seorang/regu dari peserta terbaik I, II atau III MTQ/STQ daerah di bawahnya, secara berjenjang yang dibuktikan dengan sertifikat dari LPTQ daerah yang bersangkutan atau Keputusan Dewan Hakim pada tahun berjalan.
2.      Peserta MTQ Provinsi adalah bukan peserta terbaik I pada MTQ Nasional atau STQ Nasional pada golongan yang sama atau golongan yang materinya lebih tinggi. Sedangkan pada Tingkat Kabupaten ke bawah ketentuan ini diserahkan kepada kebijakan LPTQ daerah masing-masing.

3.      Peserta telah berdomisili di daerah yang diwakilinya sekurang-kurangnya satu tahun, dibuktikan dengan pernyataan dari Pejabat berwenang dan Kartu Tanda penduduk (KTP) dan kartu Keluarga (KK).
4.      Persyaratan umur peserta dibuktikan dengan Foto Copy ijazah atau Foto Copy Akte Kelahiran.
5.      Batas umur bagi seluruh peserta dihitung mulai hari pertama penyelenggaraan musabaqah (MTQ) Nasional bulan Juni 2016.
6.      Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi :

a.      Surat Mandat (rekomandasi) dari Kepala daerah sesuai dengan tingkatannya.

b.      Keterangan berdomisili di daerah yang bersangkutan dibuktikan dengan keterangan/pernyataan dari pejabat daerah Kabupaten/Kota dan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
c.      Photo copy Sertifikat/Piagam Kejuaraan, Ijazah sekolah/madrasah, KTP dan Akte Kelahiran (dengan memperlihatkan aslinya).
d.      Daftar RiwayatHidup

e.      Pasfoto berwarna dengan latar belakang merah marun berukuran 4 x 6 cm sebanyak3lembar dan 3 x 4 cm sebanyak 3 lembar.
7.      Seorang peserta hanya diperkenankan mengikuti satu golongan dalam satu tingkat musabaqah pada MTQ tahun berjalan.
8.      Apabila terjadi perebutan peserta oleh dua Provinsi/Daerah atau lebih, karena peserta yang bersangkutan memperoleh juara I MTQ di dua daerah atau lebih, maka daerah yang berhak atas peserta tersebut adalah yang lebih awal mengadakan MTQ/STQ pada tahun berjalan.
9.      Peserta tidak boleh diganti apabila sudah mendapatkan pengesahan.

10.   Peserta gugur haknya apabila berhalangan dan tidak mampu tampil.

11.   Dalam Musabaqah Fahm al-Qur’an dan Syarh al-Qur’an, apabila salah seorang peserta yang sudah mendapat pengesahan berhalangan, maka penampilan dapat dilaksanakan hanya oleh dua orang peserta.


12.   Peserta musabaqah Fahm al-Qur’an dan Syarh al-Qur’an gugur haknya apabila pesertanya hanya tinggal satu orang.
13.   Pendaftaran peserta MTQ dibenarkan adanya cadangan yang memenuhi kriteria peserta dan didaftarkan untuk disahkan menjadi peserta.
14.   Dalam formulir pendaftaran peserta harus mencantumkan nomor HP/telepon yang bisa dihubungi.
15.   Pada saat pendaftaran ulang, peserta menandatangani pernyataan yang berisi kesediaan menerima sanksi sesuai aturan yang berlaku, apabila pernyataan yang diberikannya tidak benar. Surat pernyataan tersebut harus diketahui dan ditanda tangani oleh Ketua Kafilah atau yang berhak mewakilinya.

D.     Sanksi-Sanksi

1.      Persiapan

a.      Peserta yang tidak memenuhi persyaratan tidak mendapat pengesahan dan tidak berhak untuk tampil.
b.      Peserta yang diketahui menggunakan persyaratan palsu seperti manipulasi umur, tanggal lahir dan lain-lain, gugur hak tampilnya.

2.      Pelaksanaan

a.      Peserta yang tampil pada babak penyisihan dan melanggar ketentuan tampil dianggapgugur penampilannya.
b.      Peserta yang tampil pada babak final dan melanggar ketentuan tampil, dianggap gugur penampilannya pada babak final.
c.      Peserta babak Final yang tidak manpu tampil karena alasan yang dibenarkan hanya berhak atas kejuaraan sebagai juaraharapan.
d.      Peserta babak Final yang tidak dapat tampil tanpa alasan, gugur sebagai finalis dan tidak berhak atas kejuaraan apapun.

E.     Sistem Musabaqah

1.      Pada MTQ untuk cabang-cabang yang menentukan Kejuaraan Umum, diselenggarakan babak penyisihan dan babak final, kecuali cabang Fahm Al-Qur’an dapat dilaksanakan 3 (tiga) babak.
2.      Babak Final setiap cabang dan golongan diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai tertinggi I, II dan III pada babak Penyisihan.
3.      Hasil Musabaqah adalah ditetapkannya urutan peserta terbaik I, II, III dan Harapan pada cabang dan golongan masing-masing.
4.      Mengingat keterbatasan perangkat Musabaqah, maka transparansi dan modernisasi system musabaqah dalam penilaian dengan menggunakan Information Technology (IT) tidakdapat dilaksanakan.


F.      Penentuan Finalis dan Kejuaraan.

a.      Peserta Final (Finalis)

1.      3 (tiga) peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan.

2.      Bila terdapat nilai sama antara urutan terbaik 3 dan 4 pada babak final dimungkinkan adanya juarakembar.

b.      Peserta Terbaik

1.      Peserta terbaik adalah urutan tertinggi perolehan nilai pada babak final.

2.      Apabila 2 (dua) orang atau lebih peserta yang memperoleh jumlah nilai sama, maka penentuannya sebagai berikut :
a.      Cabang Tilawah ditentukan secara berturut nilai tajwid, lagu lalu suara, apabila masih sama dimungkinkan adanya juara kembar.
b.      Cabang Hifzh Al Qur’an

1.      1 Juz dan 5 Juz penentuannya secara berturut pada nilai tertinggi kelompok tahfizh, tajwid pada kelompok tilawah lalu tajwid pada kelompok tahfizh. Apabila tetap sama dimungkinkan adanya juara kembar.
2.      10, 20 dan 30 Juz penentuannya secara berturut pada nilai tertinggi pada bidang tahfizh, kemudian tajwid. Apabila masih sama, maka dimungkinkan adanya juara kembar.
c.      Cabang Tafsir Al Qur’an, penentuan secara berturut pada nilai tafsir, tahfizh kemudian tajwid. Apabila masih sama maka dimungkinkan adanya juara kembar.
d.      Cabang Fahm Al Qur’an, penentuannya diberikan soal tambahan untuk diperebutkan oleh regu yang nilainya sama.
e.      Cabang Syarh Al Qur’an, penentuannya secara berturut pada nilai syarahan, kemudian bidang Penghayatan dan Retorika. Bila masih sama dimungkinkan adanya juara kembar.
f.        Cabang Khath Al Qur’an, penentuannya secara berturut pada nilai bidang kebenaran kaidah, kemudian keindahan khath, keindahan hiasan atau lukisan. Apabila masih tetap sama, dimungkinkan adanya juara kembar.
g.      Cabang Musabaqah Makalah Al Qur’an (MMQ), penentuannyasecara berturut didasarkan pada nilai aspek bobot materi, kaedah dan gaya bahasa, logika dan organisasi pesan, lalu aspek kekayaan referensi. Apabila masih tetap sama, maka dimungkinkan adanya juara kembar.

c.      Kejuaraan Umum

1.      Juara Umum adalah daerah yang memperoleh nilai kejuaraan tertinggi dari hasil musabaqah, dengan ketentuan sebagai berikut :
a.      Juara Pertama nilai 5



b.
JuaraKedua nilai
3
c.
Juara Ketiga nilai
1


2.      Apabila terdapat nilai kejuaraan yang sama antara 2 (dua) daerah atau lebih, maka penentuannya didasarkan secara berturut pada nilai kejuaraan tertinggi cabang Tilawah Al Qur’an Golongan Dewasa, Tafsir Al-Qur’an golongan Bahasa Arab, Hifzhil Qur’an 30 Juz, 20 Juz, 10 Juz dan 5 Juz. Jika masih ada yang sama, maka dimungkinkan adanya juara kembar.

3.      Cabang Qasidah Rebana tidak mempengaruhi kejuaraan umum MTQ.

4.      Juara umum Cabang Qasidah adalah daerah yang memperoleh nilai kejuaraan

tertinggidengan ketentuan:

Juara
I
nilai 9
Juara
II
nilai 7
Juara
III
nilai 5
Juara
Harapan I
nilai 3
Juara Harapan II
nilai 1
5.      Jika dalam menentukan kejuaraan terdapat nilai yang sama antara dua daerah atau lebih, maka penentuannya didasarkan pada nilai tertinggi cabang Qasidah Klasik Golongan Dewasa.
6.      Dalam rangka memberikan motivasi peningkatan pembinaan LASQI di daerah, maka setiap pelaksanaan Festival diumumkan nama-nama daerah yang memperoleh peringkat 10 (sepuluh) besar.

MUSABAQAH CABANG TILAWAH AL-QUR’AN

1.       Pengertian

Musabaqah Tilawah al-Qur’an adalah suatu jenis lomba membaca al-Qur’an dengan bacaan mujawwad dan murattal, yaitu bacaan al-Qur’an yang mengandung nilai ilmu membaca, seni baca dan adab membaca menurut pedoman yang telah ditentukan.

2.       Golongan Musabaqah

Cabang Tilawah al-Qur’an terdiri atas 7 (tujuh) golongan yang bisa diikuti oleh peserta pria (Qari) dan peserta wanita (Qari’ah), yaitu :
a.       Golongan Tartil al-Qur’anputera dan puteri

b.       Golongan Anak-Anakputera dan puteri

c.       Golongan Remajaputera dan puteri

d.       Golongan Dewasaputera dan puteri

e.       Golongan Cacat Netra (Canet)putera dan puteri

f.        Golongan Qira’atus Sab’ah Mujawwad putera dan puteri

g.       Golongan Qira’atus Sab’ah Murattal putera dan puteri

3.       Peserta Musabaqah

a.       Peserta musabaqah cabang Tilawah al-Qur’an adalah Qari/Qari’ah yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur sebagai berikut :


1.       Golongan Tartil al-Qur’an, umur maksimal 10 tahun 11 bulan 29 hari

2.       Golongan Anak-Anak, umur maksimal 13 Tahun 11 bulan 29 hari

3.       Golongan Remaja, umur maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari

4.       Golongan Dewasa, umur maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari

5.       Golongan Cacat Netra, umur maksimal 44 tahun 11 bulan 29 hari

6.       Golongan Qira’at as-Sab’ah Murattal, umur maksimal 19 tahun 11 bulan 29 hari

7.       Golongan Qira’at as-Sab’ah Mujawwad, umur maksimal 40 tahun 11 bulan 29 hari

b. Ketentuan umur untuk semua golongan di atas terhitung sejak hari pertama/pembukaan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Nasional XXVITahun 2016bulan Juni mendatang.

4.       Qira’ah

a.       Qira’ah cabang tilawah yang digunakan untuk golongan Tartil, Anak-anak, Remaja, cacat Netra dan Golongan dewasa adalah Qira’ah Imam ‘Ashim riwayat Hafsh-Thariq al-Syathibiyyah dengan martabat Mujawwad.
b.       Cabang tilawah untuk golongan Qira’at Mujawwad adalah Qira’at Imam Ibnu Katsir Riwayat al-Bazzi dan Qumbul menurut Thariq Asy-Syattibiyyah.
c.       Cabang tilawah golongan Qira’at Murattal adalah membaca al-Qur’an dengan martabat Murattal menggunakan Qira’at Imam Nafi’ dan memilih satu riwayat diantara riwayat Qalun dan atau Warsy menurut Thariq As-Syathibiyyah.

5.       Maqra’

a.       Maqra’ adalah ayat-ayat al-Qur’an yang harus dibaca oleh peserta dalam pelaksanaan musabaqah yang ditetapkan oleh LPTQ untuk semua peserta pada MTQ, baik pada babak penyisihan maupunbabak final.
b.       Maqra’ untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun dalam babak final ditentukan sebagai berikut :
1.
Golongan Tartil al-Qur’an
Juz 1 s/d Juz 10
2.
Golongan Anak-Anak
Juz 1 s/d Juz 10
3.
Golongan Remaja
Juz 1 s/d Juz 20
4.
Golongan Dewasa
Juz 1 s/d Juz 30
5.
Golongan Cacat Netra (Canet)
Juz 1 s/d Juz 30
6.
Golongan Qira’ats Mujawwad
Juz 1 s/d Juz 30
7.
Golongan Qira’at Murattal
Juz 1 s/d Juz15

6.       Waktu Musabaqah

Musabaqah cabang Tilawah al-Qur’an dilaksanakan pada pagi, siang, sore dan malam hari.


PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan musabaqah terdiri atas :

1.       Tahap Persiapan

a.       Persiapan musabaqah yang dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor serta penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
b.       Pada saat pendaftaran, peserta golongan Cacat Netra menyerahkan 3 (tiga) maqra hafalan dan melaporkan 3 (tiga) maqra’. Maqra yang akan dibacakan ditentukan salah satu dari 3 maqra tersebut 30 menit sebelum tampil. Bagi yang akan membaca al-Qur’an Braille, maka dilaporkan pada saat pendaftaran, dan penentuan maqra tersebut akan disampaikan 16 jam sebelum tampil.

2.       Tahap Pelaksanaan a). Babak Penyisihan.

1). Penentuan Maqra’

Penentuan Maqra’ peserta yang akan tampil dilakukan sebagai berikut:

-          Peserta Dewasa, ketika akan naik mimbar tilawah.

-          Peserta Tartil, Anak-Anak dan Remaja, 16 (enam belas) jam sebelum tampil.

-    Peserta cacat netra yang mempergunakan Al-Qur’an Braille supaya melaporkan pada saat pendaftaran dan maqranya akan ditentukan oleh panitia dan diserahkan kurang lebih 16 jam sebelum acara.

-          Peserta cacat netra yang akan tampil secara hafalan menyerahkan 3 (tiga) maqra’ pada saat pendaftaran, dan maqra’ yang akan dibacakan ditentukan salah satu dari 3 maqra’ tersebut, 30 menit sebelum tampil.
-          Peserta Golongan Qira’at Mujawwad membaca dengan Martabat Mujawwad dengan Qira’at yang dimusabaqahkan adalah Qira’at Imam Ibnu Katsir riwayat al-Bazzi dan Qumbul menurut Thariq Asy-Syathibiyyah dan maqra yang akan dibaca ditentukan 16 jam sebelum penampilan.

-          Peserta Golongan Qira’at Murattal membaca dengan martabat Murattal dengan Qira’at yang dimusabaqahkan adalah qira’at Imam Nafi’ dan memilih salah satu riwayat Qalun atau Warsy.

2). Giliran Tampil

Penampilan Peserta musabaqah dilaksanakan sebagai berikut :

a.       Penampilan Peserta diatur berdasarkan giliran.

b.       Penentuan giliran (urutan membaca) pada penampilan harian dilaksanakan 30 menitsebelum musabaqah dimulai.
c.       Penampilan peserta Dewasa diselingi dengan pembacaan Saritilawah.

d.       Ketentuan penampilan adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.



3). Lama Penampilan

Lama Penampilan bagi setiap peserta adalahlama membaca sebagai berikut :

a.
Golongan Tartil
5-7 menit (penyisihan)
b.
Golongan Anak-Anak
7-8 menit (penyisihan)
c.
Golongan Remaja & Cacat Netra
8-9 menit (penyisihan)
d.
Golongan Dewasa
9-10 menit (penyisihan)
e.
Golongan Qira’atMujawwad
10-12 menit (penyisihan)
f.
Golonganqira’at Murattal
7-8 menit (penyisihan

4). Cara Tampil

a.    Peserta musabaqah cabang tilawah, tampil dengan cara membaca melalui mushaf, baik babak penyisihan maupun babak final.
b.   Peserta musabaqah cabang tilawah golongan Qira’at Murattal pada babak penyisihan dan final tampil dengan memilih satu riwayat diantara riwayat Qalun dan Warsy Qira’at Imam Nafi menurut Thariq Asy-Syathibiyyah.
c.     Peserta musabaqah cabang tilawah golongan Qira’at Mujawwad pada babak penyisihan dan final tampil dengan membawakan Qira’at Imam Ibnu Katsir riwayat Al-Bazzi dan Qumbul menurut Thariq asy-Syathibiyyah.
d.    Tanda Persiapan, mulai, persiapan akhir dan selesainya waktu diatur oleh Majelis Hakim (pengatur lampu isyarat) dan isyarat bel berlaku untuk Golongan cacat netra.

5). Penentuan Finalis

Finalis ditetapkan oleh Majelis Hakim melalui rapat Majelis dan disahkan oleh Dewan Hakim.

b). Babak Final

1). Penentuan Maqra’

Penentuan maqra’ bagi semua golongan yang akan tampil pada babak final adalahsebagai berikut:
a.       Maqra’ golongan Tartil dan Anak-Anak diberikan 30 (tiga puluh) menit sebelum penampilan.
b.       Maqra’ golongan Remaja diberikan 10 (sepuluh) menit sebelum naik mimbar.

c.       Maqra’ golongan Dewasa diberikan 4 (empat) jam sebelum penampilan.

d.       Maqra’ golongan cacat netra yang membaca secara hafalan menyerahkan 3 maqra’ selain yang dibaca pada babak penyisihan dan maqra’ yang akan dibacaditentukan salah satu dari 3 maqra’ tersebut30 menit sebelum tampil. Dan untuk golongan cacat netra yang membaca dengan menggunakan huruf Braille, harus melaporkan selambat-lambatnya 5 (lima) jam sebelum tampil,


dan maqra’ yang akan dibaca ditentukan selambat-lambatnya 30 menit sebelumpenampilan.
e.      Maqra’ golongan Qira’at Mujawwad dan Murattal diberikan 10 jam sebelum penampilan dengan ketentuan Qira’at dan riwayat sebagaimana penampilan yang dilakukan pada babak penyisihan.

2). Penampilan

a.         Cara penampilan (giliran) tampil peserta pada babak final sama dengan cara penampilan pada babak penyisihan.
b.         Penampilan peserta dewasa diselingi dengan pembacaan saritilawah.

c.         Penampilan Finalis Golongan Dewasa dilaksanakan bersama-sama dengan

penampilan finalisGolongan Qira’at Mujawwad

3). Penentuan Qari/Qari’ah terbaik ditetapkan oleh Sidang Pleno Dewan Hakim. 4). Pengumuman Qari/Qari’ah terbaik dilaksanakan oleh Ketua Dewan Hakim.

MUSABAQAH CABANG HIFZH AL QUR’AN

A.     KETENTUAN

1.       Pengertian

a.       Musabaqah Hifzh al-Qur’an adalah suatu jenis lombamembaca al-Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan kelancaran hafalan serta ilmu dan adab membaca menurut pedoman yang telah ditentukan.
b.       Musabaqah Hifzh al-Qur’an beserta Tilawah adalah suatu jenis lomba membaca al-Qur’an dengan hafalan yang mengandung aspek ketepatan dan kelancaran hafalan, ilmu dan adab yang didahului dan membaca al-Qur’an dengan bacaan mujawwad (seni baca) menurut pedoman yang telah ditentukan.

2.       Golongan Musabaqah

Cabang Hifzh Al-Qur’an terdiri dari 5 (lima) golongan yang bisa diikuti oleh kelompok pria (Hafizh) dan kelompok wanita (Hafizhah), yaitu :
a.       Golongan 1 Juz dan Tilawahputera dan puteri.

b.       Golongan 5 Juz dan Tilawahputera dan puteri.

c.       Golongan 10 Juzputera dan puteri.

d.       Golongan 20 Juzputera dan puteri.

e.       Golongan30 Juzputera dan puteri.

Untuk golongan 1 Juz dan 5 Juz didahului dengan Tilawah yang ketentuannya sebagaimanayang berlaku pada cabang tilawah.

3.       Peserta Musabaqah

Peserta Musabaqah cabang Hifzh Al-Qur’an adalah Hafizh/Hafizhah yang memenuhi ketentuanumum dengan persyaratan umur sebagai berikut :


a.       Peserta golongan 1 Juz dan Tilawah, umur maksimal 12 tahun 11 bulan 29 hari.

b.       Peserta golongan 5 Juz dan Tilawah, umur maksimal 14 tahun 11 bulan 29 hari.

c.       Peserta golongan 10 Juz, umur maksimal 16 tahun 11 bulan 29 hari.

d.       Peserta golongan 20 Juz, umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari.

e.       Peserta golongan 30 Juz, umur maksimal20 tahun 11 bulan 29 hari.

4.       Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

5.       Qira’at

Qira’at yang digunakan adalah Qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafsh Thariqah asy-Syathibiyyah dengan Martabat Murattal.

6.       Maqra’

a.       Maqra’ adalah soal dari LPTQ yang diberikan Majelis Hakim pada saat peserta sudah berada di atas mimbar.
b.       Setiap peserta memilih maqra’/paket soal yang disediakan oleh LPTQ dan diperoleh pada saat akan naik mimbar.
c.       Maqra’ untuk setiap golongan baik dalam babak penyisihan maupun babak final ditentukan sebagai berikut :

1.       Golongan 1 juz dan Tilawah.

a.       Soal Tahfizh, yaitu juz 1 atau juz 30 dan dilaporkan oleh peserta pada saat pendaftaran.
b.       Maqra Tilawah yaitu maqra antara juz 1 s.d juz 10 dengan penampilan 7

– 8 menit dengan membawakan minimal 3 (tiga) lagu sedangkan untuk hafalan terdiri atas 3 (tiga) pertanyaan, dan setiap jawaban antara 5 – 7 baris Al Qur’an Pojok.

2.       Golongan 5 Juz dan Tilawah.

a.       Soal Tahfizh yaitu juz 1 sampai dengan juz 5.

b.       Maqra tilawah juz 1 sampai dengan juz 20, dengan penampilan 8 – 9 menit untuk tilawah dan membawakan minimal 4 (empat) lagu, sedangkan untuk hafalan 4 (empat) pertanyaan, dan setiap jawaban antara 6 – 10 baris Al Qur’an Pojok.
3.       Golongan 10 juz, juz 1 s.d juz 10

4.       Golongan 20 juz, Juz 1 s.d juz 20

5.       Golongan 30 juz, Juz 1 s.d juz 30

6.       Jumlah soal :

a.       Golongan 1 juz dan tilawah terdiri dari 3 soal

b.       Golongan 5 juz dan tilawah terdiri dari 4 soal

c.       Golongan 10, 20 dan 30 juz masing-masing terdiri dari 4 soal



B.   PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

a.    Tahap Persiapan

Persiapan musabaqah yang dimulai sejak Pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor serta penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.

b.    Tahap Pelaksanaan

1)         Babak Penyisihan

a.    Penentuan maqra’/Paket soal

(1). Penentuan maqra’ tilawah golongan 1 juz dan 5 juz 16 jam sebelum acara penampilan.
(2). Penentuan maqra’/Paket soal hafalan untuk semua golongan dilakukan ketika peserta akan naik kemimbar.

b.  Penampilan

(1). Giliran Tampil

(a). Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran.

(b). Penentuan giliran (urutan membaca) pada penampilan harian diselenggarakan 30 menit sebelum acara musabaqah dimulai.
(c). Penampilan peserta yang berhalangan pada giliran yang ditentukan diatur menurut keadaan.

(2). Lama Penampilan

(a). Lama waktu membaca bagi setiap peserta diukur dengan jumlah baris yang dibaca, bukan lamanya.
(b). Bagi golongan 10 juz, 20 juz dan 30 juz panjang jawaban setiap pertanyaan 15 – 20 baris Al Qur’an Pojok dengan menjawab 4 (empat) pertanyaan.
(c). Bagi goplongan 1 juz beserta tilawah banyak bacaan setiap menjawab pertanyaan adalah 5 – 7 baris Al-Qur’an Pojok dan tilawah selama 7 – 8 menit dengan membawakan minimal 3 (tiga) jenis lagu.
(d). Bagi golongan 5 juz beserta tilawah banyak bacaan setiap menjawab pertanyaan adalah 6 – 10 baris Al-Qur’an Pojokdan tilawah selama 8
– 9 menit dengan membawakan minimal 4 (empat) jenis lagu, sedangkan untuk hafalan 4 (empat) pertanyaan.


(3). Cara Tampil

Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang diminta (ditanyakan) oleh Hakim. Untuk golongan 1 juz dan 5 juz didahului dengan tilawah sesuai dengan maqra’nya.

(2). Babak Final

a). Penentuan maqra’ tilawah golongan 1 juz dan 5 juz adalah 30 menit sebelum acara penampilan bersamaan dengan penentuan giliran.
b). Penentuan soal tahfizh semua golongan sama dengan pada babak penyisihan.
c). Tata cara pelaksanaan pada babak final sama halnya dengan pelaksanaan pada babak penyisihan.
d). Penetapan Hafizh/Hafizhah terbaik ditetapkan oleh Rapat Pleno Majelis Hakim.
e). Pengumuman Hafizh/Hafizhah terbaik dilaksanakan oleh Ketua Dewan Hakim.

MUSABAQAH CABANG TAFSIR AL QUR’AN

GOLONGANBAHASA ARAB, INDONESIA DAN INGGRIS

A.     KETENTUAN

1.       Pengertian

Musabaqah cabang Tafsir al-Qur’an adalah suatu jenis lomba yang terdiri dari Hifzh al-Qur’an (hafalan al-Qur’an) dan Tafsir al-Qur’an.
Pelaksanaan Musabaqah Tafsir al-Qur’anterdiri dari :

a.       Musabaqah Hifzh al-Qur’an, yaitu musabaqah hafalan al-Qur’an 30 juz atau juz-juz tertentu untuk golongan Tafsir Bahasa Inggris, yang pelaksanaannya berpedoman kepada ketentuan-ketentuan pada pelaksanaan musabaqah Hifzh al-Qur’an.
b.       Musabaqah Tafsir al-Qur’an yaitu lomba mengungkapkan makna dan isi serta kandungan ayat al-Qur’an pada juz tertentu, baik dalam Bahasa Arab, Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris.

2.       Golongan Musabaqah

Cabang Tafsir al-Qur’an terdiri dari 3 (tiga) golongan yang bisa diikuti oleh kelompok pria ( Mufassir) dan kelompok wanita (Mufassirah), yaitu :


a. Golongan Tafsir Bahasa Arab putera dan puteri

b.       Golongan Tafsir Bahasa Indonesiaputera dan puteri

c.       Golongan Tafsir Bahasa Inggrisputera dan puteri.


3.       Peserta Musabaqah

a.       Peserta Musabaqah Cabang Tafsir al-Qur’an adalah Mufassir dan Mufassirah yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan umur maksimal :
1.       Tafsir BahasaArab 20 tahun 11 bulan 29 hari

2.       Tafsir Bahasa Indonesia 29 tahun 11 bulan 29 hari

3.       Tafsir Bahasa Inggris 29 tahun 11 bulan 29 hari

b.       Ketentuan umur untuk semua golongan di atas terhitung sejak hari pertama/pembukaan pelaksanaan MTQNasional ke-XXVIbulan Juni2016.

4 . Sistem Musabaqah

Sistem Musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

5 . Qira’at dan Bahasa

a.    Hifzh al-Qur’an (hafalan al-Qur’an) adalah Qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafsh Thariq al-Syathibiyyah dengan martabat Murattal.
b.    Pertanyaan dan jawaban dalam musabaqah disampaikan dalam Bahasa Arab Fusha, Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan Bahasa Inggris yang baku.

6.    Materi

Materi terdiri dari :

1). Hafalan

a. Hafalan untuk Tafsir Bahasa Arab dan Tafsir Bahasa Indonesia adalah 30 juz. b. Hafalan untuk Tafsir Bahasa Inggris adalah 12juzyaitu juz 1 sd juz 12

2). Tafsir.

a.  Materi Tafsir Bahasa Arab adalah JuzVI. (enam)

b.  Materi Tafsir Bahasa Indonesia adalah JuzX (sepuluh)

c.  Materi Tafsir Bahasa Inggris adalah Juz VIII (delapan)

3). Rujukan utama : Al-Qur’an dan tafsirnya yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama dan rujukan penunjang adalah kitab-kita/buku tafsir yang masyhur.

7 . Waktu

Musabaqah cabang Tafsir al-Qur’an dilaksanakan pada pagi, siang dan atau sore hari.

B.     PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :

a.      Tahapan Persiapan 1). Babak Penyisihan
a. Pemberian materi /soal


Pemberian materi/soal baik Tafsir maupun tahfizh dilakukan sebagaimana pada cabang musabaqah Hifzhl Qur’an.

b.  Penampilan

1). Giliran Tampil

a.     Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran sesuai undian yang diambil peserta sebelum pelaksanaan musabaqah dimulai.
b.       Penentuan giliran urutan tampil pada penampilan harian adalah sebagaimana dalam pelaksanaan musabaqah Hifzh al-Qur’an.

2). Lama Penampilan

a.    Maqra’ tahfizh untuk tafsir golongan Bahasa Arab, Indonesia dan Inggris terdiri dari 4 (empat) soal.
b.  Waktu untuk menjawab pertanyaan tahfizh berdasarkan banyaknya jumlah bacaan, dan setiap pertanyaan antara 15 – 20 baris Al-Qur’an Pojok.
c.  Waktu untukmenjawab pertanyaan tafsir maksimal 15 menit.

3). Cara Tampil

a.         Peserta tampil dengan membaca secara hafalan apa yang diminta/diajukan oleh Hakim.
b.        Peserta tampil dengan menjawab soal yang diajukan oleh Hakim Penanya Tafsir.
c.       Tandamulai pengajuan soal dan kesalahan jawaban serta selesainya waktu penampilan diatur oleh Majelis Hakim.

2). Babak Final.

a. Tata cara pelaksanaan pada babak final sama halnya dengan pelaksanaan pada babak penyisihan.
b.    Penentuan Mufassir dan Mufassirah terbaik untuk maju ke babak final ditetapkan melalui Surat Keputusan Dewan Hakim berdasarkan Rapat Majelis Dewan Hakim.
c.    Pengumuman Mufassir dan Mufassirah yang masuk ke babak final dilaksanakan oleh Ketua Dewan Hakim.

MUSABAQAH CABANG FAHM AL QUR’AN

A.     KETENTUAN

1.       Pengertian

Musabaqah cabang Fahm al-Qur’an adalah jenis lomba yang menekankan penguasaan ayat dan ilmu al-Qur’an serta pemahaman terhadap isi dan


kandungannya dengan cara melombakan 3 (tiga) atau 4 (empat) regu dalam satu penampilan.

2.       Golongan Musabaqah

Cabang Fahm al-Qur’an yaitu 1 (satu) regu (kelompok) terdiri 3 orang remaja putera puteri atau campuran, pendidikan Tsanawiyah/SMP atau Aliyah/SMU/SMK sederajat.

3.       Peserta Musabaqah

a.       Peserta musabaqah cabang Fahm al-Qur’an adalah remaja setingkat Tsanawiyah/SMP/Aliyah/SMU/SMK sederajat yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur maksimal 18tahun 11 bulan 29 hari
b.       Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu seorang juru bicara dan dua orang pendamping. Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang.
c.       Ketentuan umur untuk golongan musabaqah Fahm al-Qur’an tersebut terhitung sejak hari pertama/pembukaan pelaksanaan MTQ tingkat Nasional ke-XXVIbulan Juni 2016.

4.       Sistem Musabaqah

a.       Musabaqah cabang Fahm al-Qur’an dilaksanakan dengan melombakan 3 (tiga) atau 4 (empat) regu dalam satu penampilan.
b.       Musabaqah dilaksanakan dengan system gugur melalui babak penyisihan, semi final dan final. Regu pemenang pada setiap penampilan berhak maju ke babak selanjutnya.
c.       Jika diperlukan, maka diadakan tes prakualifikasi secara tertulis untuk semua peserta. Berdasarkan hasil tes kualifikasi ini ditentukan nomor dan giliran tampil peserta sesuai dengan peringkatnya, sehingga regu-regu peringkat atas tidak bertemu pada babak penyisihan dan semi final. Sedangkan regu peringkat menengah tidak bertemu pada babak penyisihan.

5.       Materi Musabaqah

Golongan Tsanawiyah/SMP/Aliyah/SMU/SMK sederajat materi musabaqah berorientasi kepada kurikulum Tsanawiyah dan Aliyah serta berorientasi kepada pemahaman al-Qur’an yang mencakup :
a.       Ilmu-ilmu al-Qur’an, meliputi :

1.       Hafalan ayat

2.       Terjemah al-Qur’an

3.       Tajwid

4.       Nagham

5.       Ilmu dan Tafsir al-Qur’an

6.       Kisah-kisah dalam al-Qur’an.


b.       Ilmu Pengetahuan Agama (Keislaman) meliputi :

1.       Akidah

2.       Akhlak

3.       Fiqh

4.       Ushul Fiqh

5.       Faraidh

6.       Haditsdan Muthalaah hadits

7.       Tuntunan kemasyarakatan seperti : kebersihan lingkungan, kerja keras, disiplin dan lain-lain.

c.       Tuntunan al-Qur’an tentang kehidupan kemasyarakatan dan bernegara, antara lain :
1.       Permasyarakatan UUD ’45 yang sudah diamandemen

2.       Pelestarian Lingkungan Hidup

3.       Kependudukan

4.       Etos Kerja

5.       Pola Hidup sederhana

6.       Kesejahteraan Sosial (Pendidikan, Solidaritas Sosial, Keluarga Sehat).

7.       Kerukunan Hidup umat beragama

8.       Peranan Pemuda

9.       Pemerataan hasil pembangunan

10.   Wawasan nusantara/wawasan kebangsaan.

d.       Sejarah dan Kebudayaan

1.       Sejarah Islam

2.       Sejarah Kebudayaan Islam

3.       Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

4.       Sejarah Perjuangan Bangsa

e.       Lain-lain

1.       Kecepatan dan ketepatan mencari ayat al-Qur’an melalui Faturrahman atau

Mu’jam Mufahras.

2.       Kemampuan berbahasa Arab danInggris

3.       Masalah per-MTQ-an.

6 . Waktu Musabaqah

Musabaqah cabang Fahm al-Qur’an dilaksanakan pada pagi, siang dan atau sorehari.

B.     PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah terdiri dari :


1.       Tahap Persiapan

a.       Persiapan musabaqah yang dimulai dengan pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor peserta dan penjadwalan tampil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
b.       Jika diperlukan, maka diadakan tes kualifikasi secara tertulis untuk semua peserta. Berdasarkan hasil tes kualiffikasi ini ditentukan nomor dan giliran tampil peserta sesuai dengan peringkatnya, dimana regu-regu peringkat atas tidak bertemu pada babak penyisihan dan semi final. Sedangkan regu peringkat menengah tidak bertemu pada babak penyisihan.
c.       Penentuan tempat duduk setiap regu dilaksanakan sebelum acara dimulai melalui undian.

2.       Tahap Pelaksanaan

a.    Babak Penyisihan

1). Penentuan Materi/soal

(a). Soal regu diperoleh dengan mengambil amplop pertanyaan yang telah disediakan dan diserahkan kepada Majelis Hakim dan masing-masing regu mendapat 12 (dua belas) pertanyaan.
(b). Soal lontaran diberikan langsung oleh Majelis Hakim untuk semua regu dan dijawab secara rebutan, sebanyak 10 – 15 pertanyaan.

2). Penampilan

(a). Giliran Tampil

(i). Penampilan peserta diatur berdasarkan nomor peserta dan jadwal penampilan.
(ii). Penentuan tempat duduk setiap regu diselenggarakan sebelum acara musabaqah dimulai.

(b). Cara Tampil dan Kriteria Penilaian

1). Peserta/Regumenempati tempat dudukyang telah ditentukan.

2). Setiap regu mengambil amplop soal paket regu terlebih dahulu, kemudian disampaikan kepada Majelis Hakim.
3). Majelis Hakim membacakan soal kepada setiap regu, dimana masing-masing regu mendapat 12 pertanyaanuntuk soal paket.
4). Regu dengan urutan duduk selanjutnya memperoleh soal paket regu setelah selesai soal regu sebelumnya.
5). Soal lontaran diberikan oleh Majelis Hakim sebanyak 10-15 pertanyaansetelah seluruh regu mendapatkansoal paket regu.
6). Setiap jawaban soal dinilai langsung oleh Hakim dan dicatat dipapan tulis/score board.


7). Tanda mulai, soal regu, soal lontaran dan selesainya waktu diatur oleh Majelis Hakim.
8). Setiap soal bernilai 100 (seratus) point bagi regu bersangkutan. Jika dapat menjawab dengan benar memperoleh nilai 100 dan jika kurang sempurna maka memperoleh nilai sebanding dengan kebenarannya.
9). Soal lontaran adalah soal dengan jawaban tertutup (mutlak) sehingga tidak ada nilai antara antara 1 – 100.
10). Setiap soal lontaran bernilai +100 (tambah seratus) jika benar, dan - 100 (kurang seratus) jika salah.
11). Jawaban yang dinilai dari pertanyaan lontaran adalah jawaban yang pertama.
12). Pertanyaan mencari ayat dan faraid baik soal paket regu atau lontaran, diberi waktu paling lama 25 detik setelah soal dibacakan. Sedangkan pertanyaan paket regu selain keduanya diberi waktu paling lama 15 detik setelah soal dibacakan.

13). Majelis Hakim secara langsung member nilai terhadap jawaban setelah mengadakan pertimbangan seperlunya.
14). Jika dalam satu penampilan ada dua atau tiga regu memperoleh nilai sama, maka penentuannya akan diberikan tambahan soal lontaran untuk dijawab secara rebutan, sehingga terjadi perbedaan nilai. Nilai soal tambahan hanya berlaku untuk regu yang sama nilainya dan tidak mempengaruhi kedudukannya kepada regu yang lain.

3.    Lama Penampilan

Lama penampilan setiap sessi ditentukan berdasarkan jumlah soal yang sama untuk setiap regu dengan waktu kurang lebih 45 menit

4.    Penentuan Pemenang babak Penyisihan

a)    Regu yang memperoleh nilai tertinggi dalam setiap penampilan menjadi pemenang pada penampilan (sesi) tersebut.
b)         Apabila ada 2 (dua) regu atau lebih memperoleh nilai yang sama, maka

majelis  hakim member soal tambahan sehingga terjadi perbedaan nilai.

b. Babak Semi Final dan Final.

(1). Proses dan tahapan pelaksanaan babak semi final sama dengan babak penyisihan.
(2). Regu yang memperoleh nilai tertinggi dalam setiap penampilan Babak Semi Final menjadi pemenang pada penampilan (sesi) tersebut dan berhak maju keBabak Final.


MUSABAQAH CABANG SYARH AL-QUR’AN

A.     KETENTUAN

1.       Pengertian.

Musabaqah Syarh al-Qur’an adalah jenis lomba penyampaian pesan isi dan kandungan al-Qur’an dengan cara menyampaikan bacaan al-Qur’an, puitisasi terjemahdan uraian yang merupakan kesatuan yang serasi.

2.       Golongan Musabaqah

Cabang Syarh al-Qur’an terdiri satugolongan yang bisadiikuti oleh kelompok pria dan kelompok wanita, yaitu golongan Tsanawiyah/SMP atauAliyah/SMU/SMK sederajat

3.       Peserta Musabaqah

a.       Peserta musabaqah cabang Syarh al-Qur’an adalah remaja setingkat Tsanawiyah/SMTP atau Aliyah/SMU yang memenuhi ketentuan umum dengan persyaratan umur maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari.

b.       Peserta adalah regu (kelompok) yang terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu seorang pembaca al-Qur’an, seorang pembawa puitisasi dan seorang pengurai isi (pensyarah). Bila tidak mungkin 3 orang, diizinkan 2 orang dengan tetap menampilkan 3 aspek tersebut.
c.       Ketentuan umur untuk golongan di atas terhitung sejak hari pertama pembukaan pelaksanaan MTQTingkat Nasionalke-XXVIbulan Juni 2016.

4.       Sistem Musabaqah

Sistem musabaqah adalah sebagaimana diatur dalam ketentuan umum.

5.       Materi Musabaqah

a.       Materi musabaqah adalah ayat-ayat al-Qur’an yang ditampilkan dalam suatu judul/topikbahasan dengan bentuk sebagai berikut :
1.       Pembacaan ayat-ayat al-Qur’an dengan Qira’at Imam ‘Ashim riwayat Hafsh secara hafalan dengan martabat mujawwad.
2.       Terjemah ayat-ayat tersebut secara puitis tanpa teks.

3.       Uraian isi dan kandungan ayat-ayat tersebut yang disusun sesuai dengan judul/topikbahasan

b.       LPTQ menentukan 9 (Sembilan) tema syarahan tanpa disertai ayat-ayat yang berhubungan dengan tema tersebut dan diberikan kepada calon peserta selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan MTQ dimulai. Adapun judul syarahan ditentukan sendiri oleh peserta dengan mengacu kepada tema yang sudah ditentukan.

c.       Peserta memilih 4 dari 9 tema yang ditentukan oleh LPTQ dan melaporkan 4 (empat) judul Syarahan yang dipilih tersebut kepada Panitia MTQ pada saat pendaftaran peserta.


d.       Tema Cabang Syarah al-Qur’an pada MTQ Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara ke-XXVI tahun 2016adalah sebagai berikut :
1.       Keluarga dan pembentukan Karakter anak bangsa

2.       Etos kerja, Kualitas SDM dan Pembangunan Bangsa

3.       Nasionalisme dalam Konsep Islam.

4.       Ekonomi Syari’ah diera Pasar Bebas.

5.       Lingkungan Hidup milik bersama yang diwariskan.

6.       Pemberdayaan Kaum Marginal.

7.       Kepemimpinan dalam konsep al-Qur’an.

8.       Membangun Kesejahteraan Umat

9.       Islam dalam kehidupan Multi Kultural di Indonesia.

6.       Waktu Musabaqah

1. Lama Penampilan : 15 – 20 menit setiap regu

2. Musabaqah cabang ini dilaksanakan pada pagi, siang dan atau sore hari.

B.     PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan Musabaqah cabang Syarh al-Qur’an terdiri dari : a. Tahap Persiapan
Persiapan musabaqah dimulai sejak pendaftaran, pengesahan, penentuan

nomor dan penjadwalan tanpil peserta adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.

b.      Tahap pelaksanaan

1.       Babak Penyisihan.

a.       Penentuan materi

Peserta memperoleh 1 (satu) dari 4 (empat) judul Syarahan yang dilaporkan pada saat pendaftaran 1 hari (24 jam) sebelum penampilan.

b.      Penampilan

1.       Giliran Tampil.

a.       Penampilan peserta diatur berdasarkan giliran.

b.       Penentuan urutan tampil dilakukan 30 menit sebelum musbaqah dimulai.

2.       Lama Penampilan.

Setiap penampilan disediakan waktu 15 – 20 menit untuk setiap regu.

3.       Tata Cara penampilan.

a.       Pensyarah tidak perlumemperkenalkan diri/menyebut asal daerah.


b.       Ucapan salam dapat diucapkan oleh Pensyarah maupun secara bersama baik padaawal dan akhir uraian (pensyarahan).
c.       Terjemahan Maqra’ tersebut secara puitis tanpa teks.

d.       Isi dan kandungan ayat-ayat tersebut diuraikan secara bebas dan tanpa teks.
e.       Tanda mulai, persiapan berhenti dan habisnya waktu diatur oleh Majelis Hakim dengan isyarat lampu/bel.
f.        Penampilan dimulai dengan pengantar, pembacaan ayat al-Qur’an, kemudian menerjemahkannya secara puitis dan selanjutnya menguraikan isi dan kandungannya.
g.       Pensyarah dapat meminta pembaca al-Qur’an dan penerjemah untuk mendukung syarahannya dengan membaca ayat al-Qur’an atau hadits serta terjemahnya.

C .Penentuan finalis.

1.      Finalis ditentukan dalam sidang Majelis Hakim berdasar jumlah nilai yang telah diberikan oleh Hakim dalam penyisihan, dan dikukuhkan oleh Dewan Hakim dengan suatu keputusan.
2.      Penentuan finalis ditentukan atas dasar jumlah nilai tertinggi I, II dan III dalam penyisihan.
3.      Bila terjadi nilai yang sama antara 2 (dua) regu atau lebih maka penentuan urutannya secara bertahap pada nilai tertinggi bidang syarahan dan bidang terjemah kemudian bidang penghayatan dan retorika, apabila tetap sama maka dimungkinkan finalis lebih daeri 3 (tiga) peserta.

2.       Babak Final.

a.       Penentuan Materi.

1.       Para finalis menyerahkan 3 (tiga) judul selain judul yang telah ditampilkan waktu penyisihan paling lambat 3 (tiga) jam sebelum dilaksanakan finalis.
2.       Peserta memperoleh salah satu dari 3 (tiga) judul yang diserahkan kepada Panitia MTQ 60 menitsebelum babak final dimulai.
3.       Apabila terdapat pengajuan judul/topic yang sama dari ketiga regu finalis, maka dimungkinkan ketiga finalis akan menampilkan 1 (satu) judul atau topikyang sama.

b.       Tata cara pelaksanaan musabaqah pada babak final akan sama dengan pelaksanaan musabaqah babak penyisihan.

c.       Penetuan regu terbaik, I, II dan III serta Harapan I, II dan III ditentukan oleh rapatPleno DewanHakim dan diumumkan oleh Ketua Dewan Hakim.


MUSABAQAH CABANG KHATH AL QUR’AN (MKQ)

A.     KETENTUAN

1.       Pengertian

Musabaqah cabang khath al-Qur’an adalah jenis lomba yang menekankan kepada Kaedah Khat, keindahan dan kebenaran Kaidah rasam Usmani.

2.       Golongan Musabaqah

Musabaqah cabang Khat al-Qur’an terdiri atas4(empat) golongan yaitu :

a.       Golongan Naskah

b.       Golongan hiasan Mushaf

c.       Golongan Dekorasi.

d.       Golongan Kaligrafi Kontemporer

3.       Peserta Musabaqah.

Peserta musabaqah adalah pria atau wanita dengan batas umur maksimal 35 tahun.

4.       Sistem Musabaqah

Sistem musabaqah adalah sebagaimana yang telah diatur dalam ketentuan umum.

5.       MateriMusabaqah.

a.       Materi Khat untuk ke 4 (empat) golongan tersebut adalah ayat-ayat al-Qur’an mushaf standar Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI. Adapun soal-soal musabaqah ditentukan langsung saat pelaksanaan musabaqah untuk babak penyisihan dan 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan musabaqah untuk babak final.
b.       Khusus untuk golongan hiasan mushaf, gaya hiasan atau iluminasi dan ornament harus menggambar halaman pertama musfhaf al-Qur’an seperti tercontoh pada surat al-Fatihah dan halaman awal surat al-Baqarah.
c.       Untuk golongan dekorasi, ayat-ayat al-Qur’an dipadukan dalam media yang berornamen seperti dekorasi interior/ekterior masjid dan bangunan-bangunan yang bernuansa Islam.
d.       Untuk golongan Kaligrafi Kontemporer penonjolan tampak pada gaya khat kontemporer yang dipadukan dalam bidang lukisan.

6.       Jenis Khat.

a.       Jenis Khat untuk golongan naskah, hiasan mushaf dan dekorasi adalah 7 (tujuh) gaya khat standar, yaitu Naskhi, Tsulusi, Farisi, Dhiwani, Dhiwani jali, riq’ah dan kufi.

b.       Jenis khat untuk golongan Kaligrafi Kontemporer adalah 5 (lima) yaitu Kontemporer tradisional, Figural, Simbolik, Ekspresionis dan Abstrak


B.     PELAKSANAAN MUSABAQAH

Proses pelaksanaan musabaqah terdiri dari :

a.       Tahap Persiapan.

1.       Persiapan musabaqah dimulai dari pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor dan penjadwalan tampil peserta sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
2.       Penentuan nomor meja untuk tiap peserta dilaksanakan melalui undian 30 menit sebelum musabaqah dimulai.

b.      Tahap pelaksanaan

1.       Babak Penyisihan.

a. Penentuan Materi

Penentuan Materi dilakukan pada saat acara akan dimulai dengan ketentuan sebagai berikut :
1.       Materi khat berupa ayat-ayat al-Qur’an yang diberikan secara tertulis yang ditentukan langsung pada saat pelaksanaan musabaqah.
2.       Jenis Khat untuk masing-masing golongan :

a.       Khat Naskah terdiri dari khat wajib (Naskhi) dan Khat Pelihan (Selain) naskhi, Tsulus, Farisi, Dhiwani, Dhiwani jali, Kufi dan Riq’ah.
b.       Khat hiasan mushaf adalah Khat naskhi husus untuk teks ayat.

c.       Khat dekorasi menut pilihan peserta dari 7 (tujuh) gaya khat yang dimusabaqahkan.
d.       Khat Kaligrafi Kontemporer menurut pilihan peserta (salah satu atau hasil kombinasi) dari 5 (lima) gaya khath Kontemporer yang dimusabaqahkan.

b . Pemberian Perlengkapan.

Perlengkapan untuk penulisan khat diberikan setelah para peserta duduk di meja masing-masing.

c . Penampilan

1.      Setiap peserta menempati meja tersendiri sesuai dengan nomor yang diperoleh.
2.      Karya dibuat pada saat musabaqah berlangsung diarena yang telah ditentukan.
3.      Pelaksanaan istrahat dilakukan secara serentak, dan diatur oleh Panitia.

d . Tata cara Penampilan masing-masing golongan :

1.      Golongan Naskah

a.      Khat Wajib (Naskhi) untuk baris pertama ditulis dengan mata pena berukuran 3 mm dan baris-baris selanjutnya dengan mata pena


berukuran 1,5 mm pada kertas karton gambar berwarna putih dengan menggunakan tinta hitam.
b.      Khat pilihan (Tsulus, Farisi, Dhiwani, Dhiwani Jali, Kufi dan Riq’ah dibuat dalam kertas berwarnah bebas dengan menggunakan tinta hitam.
c.      Jumlah ayat yang diberikan sekitar 3 – 10baris ukuran mushaf untuk khat wajib dan 3 – 5 baris untuk ukuran mushaf khat pilihan.
d.      Kertas yang digunakan berukuran manila ( kira-kira 85 x 61 cm).

e.      Tulisan digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau mal/patron huruf dalam bentuk dan jenis apapun.
f.        Alat tulis yang digunakan adalah folpen cair atau pena tutul, dan dilarang menggunakan spidol.
g.      Dilarang menggunakan karya jadi atau gambarnya seperti foto, foto copy atau gambit fisual untuk dijadikan acuan atau referensi karya disaatmusabaqah.
h.      Alokasi waktu 420 menit (7 jam) termasuk isterihat.

2.      Golongan Hiasan Mushaf.

a.      Karya dibuat pada kertas karton gambar berwan putih dengan menggunakan tinta/ cap air/akrilikberwarna bebas.
b.      Tes ayat untuk babak penyisihan menggunakan Khat Naskhi sebanyak 3 – 5 baris ukuran mushaf.
c.      Baris-baris teks ayat harus ditulis mendatar (tidak oval, melingkar, kerucut atau kubis).
d.      Hiasan atau iluminasi/ornament harus menggunakan warna pilihan minimal 3 macam, dengan menggunakan kertas yang berukuran karton manila (kurang lebih 85 x 61 cm).
e.      Kertas yang digunakan berukuran karton manila ( 85 x 61 cm)

f.        Ukuran huruf disesuaikan dengan ruangan kertas, menggunakan pulpen cair atau pena tutul dan dilarang menggunakan spidol.
g.      Tulisan digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau mal/patron huruf dalam bentuk dan jenis apapun.
h.      Alat cetak atau mal/patron dibolehkan hanya untuk desain hiasan atau ornament.
i.        Dilarang menggunakan ornament dari bahan-bahan jadi seperti bunga, daun atau stiker.
j.        Dilarang menggunakan karya jadi atau gambarnya, seperti foto, foto copy atau gambar visual untuk dijadikan acuan atau referensi karya di saat musabaqah.
k.      Alokasi waktu 480 menit (8 jam) termasuk istirahat.


3.      Golongan Dekorasi.

a.      Karya dibuat pada tripleks berukuran 80 x 120 cm/sepertiga lembar yang telah diberi warna dasar putih.
b.      Jenis Khat : pilihan atau keseluruhan dari naskhi, Tsulus, Farisi, Diwani, Diwani Jali, Kufi dan Riq’ah.
c.      Jumlah ayat yang diberikan sekitar 3 – 5 baris ukuran mushaf.

d.      Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan Khath disesuaikan dengan ruangan tripleks dan menggunakan cat air/akrilik minimal 3 (tiga) warna pilihan yang disesuaikan dengan keserasian unit karya.
e.      Tulisan digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau mal/patron huruf dalam bentuk dan jenis apapun.
f.        Alat cetak atau mal/patron dibolehkan hanya untuk desain hiasan atau ornament.
g.      Dilarang menggunakan ornament dari bahan-bahan jadi seperti bunga, daun atau stiker.
h.      Dilarang menggunakan karya jadi atau gambarnya, seperti foto, foto copy ataugambar untuk dijadikan referensi karya.
i.        Alokasi waktu 480 menit (8 jam) termasuk istirahat.

4.      Golongan Kaligrafi Kontemporer

a.      Karya dibuat pada kain kanvas berpanram ukuran 60 x 80 cm.

b.      Jenis Khath pilihan salah satu atau hasil kombinasi dari kontemporer tradisional, figurasi, simbolik, ekspresionis dan abstrak.
c.      Jumlah ayat yang diberikan sekitar 0,5-3 baris ukuran mushaf.

d.      Ukuran kuas/alat tulis untuk penulisan khath disesuaikan dengan ruangan media dan menggunakan cat air/akrilik (non kolase) yang mudah kering.
e.      Karya (baik tulisan maupun latarbelakang lukisannya) digoreskan secara langsung tanpa bantuan alat cetak atau mal/patron dalam bentuk dan jenis apapun
f.        Dilarang menggunakan ornament dari bahan-bahan jadi seperti bunga, daun atau stiker.
g.      Dilarang menonjolkan latarbelakang makhluk hidup yang menyalahi norma kesopanan.
h.      Dilarang menggunakan karya jadi atau gambarnya, seperti foto, foto copy dan gambar visual untuk dijadikan acuan atau referensi karya disaat musabaqah.

i.        Golongan Kaligrafi Kontemporer, penulisan ayat-ayat al-Qur’an dengan menyerahkan kepada peserta untuk memilih salah satu atau hasil kombinasi dari 5 (lima) gaya Khath Kontemporer yang


dimusabaqahkan dengan alokasi waktu untuk mengerjakannya selama480 menit (8 jam) termasuk istirahat.

e .Penentuan Finalis.

Finalis dikukuhkan oleh Dewan hakim

2 . Babak Final.

a.      Tata cara pelaksanaan musabaqah dalam berbagai golongan pada babak final sama dengan pelaksanaan pada babak penyisihan, dengan sedikit perbedaan, yaitu :
1.      Jenis Khath untuk teks ayat golongan Hiasan Mushaf adalah Khath selain Naskhi (salah satu dari : Tsulus, Farisi, Diwani, Diwani jali, Kufi dan Riq’ah) dengan desain dan latar belakang ornamen yang berbeda dengan hasil karya dipenyisihan.

2.      Desain dan latar belakang ornamen untuk golongan Dekorasi berbeda dengan hasil karya di babak penyisihan.
3.      Materi soal musabaqah di babak final ditentukan 1 (satu) hari sebelum peleksanaan Musabaqah.
b.      Penentuan Khathath/Khathathah terbaik ditetapkan oleh Rapat Pleno Dewan Hakim.

CABANG MUSABAQAHMAQALAH AL-QUR’AN (MMQ)

A.     KETENTUAN

a.       Pengertian

Musabaqah Maqalah al-Qur’an merupakan cabang musabaqah yang menitiberatkan pada kemampuan menulis dengan mengeksplorasi isi kandungan al-Qur’an.

b.      Golongan Musabaqah

Musabaqah Makalah al-Qur’an terdiri dari satu golongan yang bisa diikuti pria dan wanita.

c.       Peserta Musabaqah.

1.       Peserta Musabaqah Makalah al-Qur’an adalah pria dan wanita yang memenuhi ketentuan umum, dengan persyaratan umur maksimal 24 tahun 11 bulan 29 hari.
2.       Ketentuan umur untuk kategori di atas terhitung sejak hari pertama pembukaan pelaksanaan MTQTingkat Nasional ke-XXVIbulan juni 2016.

d.      Sistem Musabaqah

1.       Judul tulisan mengacu kepada 2 (dua) tema besar :

a.       Bekerja dalam Prespektif al-Qur’an.

b.       KesetaraanGender dalam Perspektif al-Qur’an


2.       Babak penyisihan diikuti oleh seluruh peserta dengan topik tulisan bebas mengacu kepada salah satu tema besar tersebut di atas.
3.       Babak semifinal diikuti oleh 12 orang peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak penyisihan, topiktulisan pada babaksemifinal harus berbeda dengan topik tulisan pada babak penyisihan tetapi tetap mengacu kepada salah satu tema besar.
4.       Waktu pembuatan tulisan selama 9 (Sembilan) jam.

5.       Alat yang dipakai adalah mesin tik portable yang dibawa oleh peserta.

6.       Babak final diikuti oleh 6 (enam) orang peserta yang memperoleh nilai tertinggi pada babak semifinal.
7.       Setiap finalis mempresentasikan karya tulisnya selama 15 menit termasuk Tanya jawab.
8.       Panjang tulisan antara 10 – 15 halaman kuarto dengan spasi 1,5.

9.       Pelaksanaan presentasi diatur sebagai berikut :

a.       Setiap finalis mempresentasikan karya tulisannya masing-masing selama sekitar 5 menit untuk kemudian dilakukan tanya jawab selama sekitar 15 menit.
b.       Dalam sesi presentasi peserta dianjurkan untuk menggunakan fasilitas powerpoint.
c.       Presentasi peserta akan dipandu langsung oleh Ketua Majelis Hakim.

d.       Sesi presentasi ini merupakan media pemaparan, sosialisasi dan konfirmasi gagasan yang diperlukan bagi Dewan Hakim untuk menjadi salah satu pertimbangan dalampenilaian.

e . Materi Musabaqah

1.       Karya tulis dibuat dengan mengacu pada beberapa tema besar yang telah tertera di atas.
2.       Sifat tulisan :

a.       Refleksi referensial, dengan mengacu pada ayat-ayat al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, dan referensi lain yang relevan.
b.       Tematik (maudhu’i) mengacu kepada suatu tema yang telah ditentukan.

c.       Ilmiah Populer.

f . Waktu

Musabaqah ini dilaksanakan pagi, siang dan sore hari sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

g . Babak Final

a.       Pada saat pelaksanaan babak final, 6 orang peserta finalis, terdiri dari 3 putera dan 3 puteri memasuki ruangan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk mengikuti babak final dalam bentuk presentasi.


b. Dewan Hakim menetapkan kejuaraan musabaqah.

CABANG QASIDAH

A.     KETENTUAN PESERTA

Pada Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Sulawesi Tenggara ke-XXVI akan memperlombakan 2 (dua) cabang yakni:
1.       Cabang Bintang Vokalis dengan kategori golongan :

-       Anak-anak Putera dan Puteri berusia 6 – 14 tahun

-       Remaja Putera dan Puteri berusia 15 – 26 tahun

-       Dewasa Putera dan Puteri berusia 27 – 50 tahun

2.       Cabang Qasidah Kalasik dengan kategori golongan:

-       Remaja Putera dan Puteri berusia 15 – 26 tahun

-       Dewasa Putera dan Puteri berusia 27 – 50 tahun

B.     SISTEM FESTIVAL

1.       Cabang Festival yang menentukan kejuaraan umum pada pelaksanaan Festival ini diselenggarakan dalam dua babak, yaitu babak penyisihan dan babak final atau system gugur disesuaikan dengan kondisi pada saat techinikal meeting
2.       Babak final setiap cabang dan golongan diikuti oleh peserta yang memperoleh nilai tertinggi I, II, III, IV dan V pada babak penyisihan atau sesuai dengan Keputusan Dewan Juri.
3.       Hasil lomba adalah ditetapkannya urutan peserta terbaik I, II, III dan harapan I, II dan III pada cabang dan golongan masing-masing
4.       Dalam rangka transparansi dan modernisasi system penjurian festival dilaksanakan penilaian dengan menggunakan Information Technology (IT) yang ditayangkan pada setiap akhir sessi festival bila memungkinkan.

5.       Untuk menjaga keamanan operational IT, maka entry nilai dilakukan oleh operator/ Panitera.

C.     WAKTU PELAKSANAAN FESTIVAL/LOMBA

Lomba qasidah baik Bintang Vokalis maupun Qasidah Klasik dilaksanakan pada pagi, siang, sore dan malam hari sesuai jadwat tentative yang ditetapkan oleh LPTQ/Panitia.

D.     INSTRUMEN ALAT QASIDAH(KHUSUS QASIDAH KLASIK)

1.       Jumlah alat Rebana dalam satu group adalah Gerinci 2 dan gendang 8

2.       Jumlah pemain dalam satu group 11 orang.


E. KETENTUAN LAGU

Jenis lagu pada cabang Qasidah Klasik dan Bintang Vokalis ini adalah memilih salah satu yang ditetapkan oleh LASQI Provinsi Sulawesi Tenggara dengan ketentuan sebagai berikut:
1.       Qasidah Kalsik, Bintang Vokalis (Remaja, Dewasa Putera dan Puteri) sebagai berikut:
- Ya Umri                                                         Cip. NN (Ummi Kaltsum)

- Zurna Makkah                                                Cip. Husna Maad

- Lisani Bihamdillah                                          Cp. Husna Maad

- Jamilah                                                         Cip. NN

- Ifroh Ya Albi                                                   Cip. NN

- Shawwitli                                                       Cip. NN

- Sa’lulinnas                                                     Cip. NN

- Salam Mim Ba’id                                            Cip. NN

- Sembahyang                                                  Cip. Hj. Nurasiah Jamil

- Wanita Tiang Negara                                      Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- Busana Muslimah                                           Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- AlQur’an Penuntun Hidup                                Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- Sujudku                                                         Cip. NN

- Gonnili                                                           Cip. NN

- Amam Wartadultul Jamal                                Cip. NN

- Ya Maghnun                                                  Cip. NN

2. Qasidah Bintang Vokalis (Golongan anak-anak Putera dan Puteri)

- Mari Berzakat                                                Cip. Safri, SH

- Pahlawan bangsa                                           Cip. Hj. Nurasiah Jamil

- Sang Penyeru                                                Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- Ibu                                                                Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- Contoh Teladan                                              Cip. Hj. Euis Sri Mulyani

- Asyki Wahdi                                                  Cip. NN

- Bismillah                                                       Cip. NN

F.      PELAKSANAAN LOMBA

Proses pelaksanaan lomba Qasidah terdiri dari:

1.       Tahap Persiapan

a. Babak Penyisihan

1)       Persiapan lomba dimulai dengan pendaftaran, pengesahan, penentuan nomor penampilan dan penjadwalan tampil adalah sebagaimana tercantum dalam ketentuan umum.
2)       System lomba sebagaimana ketentuan berikut:


a)       Setiap group dan vokalis hanya dapat membawakan 1 (satu) lagu dengan memilih lagu yang telah ditetapkan oleh Pengurus LASQI Provinsi di atas dengan ketentuan bahwa jenis lagu pilihan tersebut dilaporkan kepada Panitia saat Pendaftaran Peserta
b)       Penampilan peserta dilakukan dalam 2 (dua) babak yaitu babak penyisihan dan babak final.
c)       Urutan penampilan peserta akan ditetapkan setelah pencabutan nomor peserta.
d)       Penyanyi (untuk kategori qasidah klasik) tidak diperkenankan memegang alat instrument, baik gerinci maupun rebana.
e)       Sebelum penampilan peserta group dan bintang vokalis sudah harus beradadiruang tunggu dan melapor pada Panitia/Seksi Lomba
f)        Bagi peserta Qasidah klasik tidak diperkenankan merubah letak mikrofon yang sudah diatur petugas teknis/operator disaat penampilan sedang berlangsung
g)       Qasidah klasik tidak diperkenankan memakai lagu syair pembukaan atau perkenalan naik pentas, kecuali isyarat instrument rebana (tanpa lagu) untuk efektifitas waktu dengan ketentuan bahwa instrument rebana pembukaan atau perkenalan naik dan turun pentas maksimal 3 menit.
h)       Peserta qasidah klasik diperkenanklan tampil mulai naik sampai turun panggung, waktu yang digunakan maksimal 11 sd 12 menit
i)         Sedangkan untuk peserta bintang vokalis durasi waktu yang digunakan maksimal 8 menit.
j)         Panitia menyiapkan instrument musik pengiring dan bekking vokal untuk bintang vokalis.

b.       Babak Final

1)       Penampilan group qasidah dan bintang vokalis diatur berdasarkan giliran yang ditetapkan 30 menit sebelum acara lomba dimulai.
2)       System penampilan pada babak final sama dengan system penampilan di babak penyisihan.

3.    Lagu yang dibawakan pada babak penyisihan tidak boleh sama dengan lagu pada babak final.
4.    Setiap group peserta diwajibkan melaporkan lagu yang akan dibawakan kepada panitia seksi lomba dan tidak diperkenankan membawakan lagu diluarketentuan yang yangdikeluarkan olehLASQI

5.    Penampilan peserta dilakukan dalam dua babak yaitu babak penyisihan dan babak final.
6.    Urutan penampilan peserta akan ditetapkan setelah pencabutan nomor undian.


7.    Penyanyi tidak diperkenankan memegang alat instrument, baik gerenci maupun rebana.
8.    Sebelum penampilan peserta group sudah harus berada diruang tunggu dan melapor pada panitia/seksi lomba.
9.    Peserta tidak diperkenankan merubah letak mikrofon yang sudah diatur petugas teknis/operator (Panitia) disaat penampilan sedang berlangsung
kecuali bintang vokalis

10.Lagu syair pembukaan atau perkenalan naik pentas tidak diperkenankan, kecuali isyarat instrument Rebana (tanpa lagu) untuk efektifitas waktu, instrument rebana pembukaan atau perkenalan naik dan turun pentas maksimal 3 menit(khusus qasidah rebana kalsik)
11.Jumlah personil setiap group peserta qasidah rebana klasik sebanyak 11 orang, termasuk penyanyi/dirgen, semuanya tampil di atas pentas.
12.Setiap peserta group maupun vokalis yang tampil hanya wajib membawa 1 (satu) buah lagu.


Kendari,  Maret 2016

Ketua Umum LPTQ Prov. Sultra




                                                          H M. SALEH LASATA
Tag Terkait : Pedoman MTQ Korpri Nasional 2016 kelik di sini 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rumus 34 Tashrif Fiil Madhi, Mudhari' dan Amar

  Rumus 34 By Ismail Kadir Istilah Rumus 34 ini saya perkenalkan sejak tahun 2000. orang lebih kenal dengan istilah Tashrif.. Kenapa saya katakan Rumus 34 . karena sesuai dengan jumlah perubahan kata Kerja Fiil yang ada dalam Tasrif tersebut . dengan rincian Fiil Madi 14, Fiil Mudhari 14 dan Fiil Amar 6 jumlah kesekuruhan 34. saya juga tidak menggunakan kata فعل karena kurang bagus saat akan diterapkan dalam contoh yang sederhana . kalau menggunakan كَتَبَ bisa langsung di implementasi ke Kalimat sederhana. Yang ingin Mendownload Rumus 34 ini silahkan kelik di bawah ini Download Rumus 34 by Ismail Kadir Tag #Rumus 34# #Tashrif# #Contoh Tashrif#

12+ Gambar Finalis Kaligrafi Dekorasi MTQ Korpri Nasional V di Kendari Tahun 2021

  FINALIS KALIGRAFI DEKORASI PUTRA Juara 1 Karya  H. BALDI KHALIK, S.PdI ( Jambi) Juara 2 Karya  MUHAMMAD ASIKIN, S.PdI ( Banten) Juara 3 Karya  NURKHOLIS, S.Pd ( Kaltim ) Juara Harapan 1 Karya  SURIADI, SH.I ( Sumsel ) Juara Harapan 2 Karya  RAHIMI, S.PdI (Kalteng) Juara Harapan 3 Karya  H. AHMAD HAWI, S.PdI (  Jabar )                                                             FINALIS KALIGRAFI DEKORASI PUTRI Juara 1 Karya  HJ. ENY NURAINILLAH, S.SI ( Jabar ) Juara 2 Karya NORAIDA RAHMI, S.PdI  ( Kalteng ) Juara 3 Karya YULIANA, S.Pd ( Riau ) Juara Harapan 1 Karya SARNIYATI, A.Md.Keb ( Maluku Utara ) Juara Harapan 2 Karya FARINI, S.PdI  ( Sumbar ) Juara Harapan 3 Karya YUMRI T, S.Pd  ( Sulsel ) Link Youtube :  https://www.youtube.com/watch?v=NzmdXx2asyc Tag : # Kaligrafi Dekorasi MTQ Korpri Nasional V# #Dekorasi Kaligrafi# #Khat Dekorasi#

12+ Gambar Finalis Kaligrafi Kontemporer MTQ Korpri V Tingkat Nasional Tahun 2021 di Kendari

  KALIGRAFI KONTEMPORER PUTRA Kaligrafi Kontemporer masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang. Apa sebenarnya Kaligrafi kontemporer tersebut. Kaligrafi Kontemporer sebenarnya dalam arti sederhanaya merupakan kaligrafi Lukisan atau lukisan Kaligrafi, ada pula yang menyebutnya Khat Kontemporer. mereka yang bakat sebagai seorang pelukis sangat berpeluang untuk menjadi Jawara di Even atau MTQ khususnya bidang Kaligrafi Kontemporer. dan ini sudah banyak terbukti meski mereka tidak terlalu faham dengan khat tapi mereka bisa menampilkan karya yang sangat luar biasa, dan ini wajar karena memang beground mereka adalah seorang pelukis. Berikut ini 12+ Gambar Finalis Kaligrafi Kaligrafi Kontemporer  MTQ Korpri V Tingkat Nasional Tahun 2021 di Kendari Juara 1 Kaligrafi Kontemporer Karya Edy Suprayitno, S,Pd Utusan Sumatra Utara Juara 2 Kaligrafi Kontemporer Karya Amrin Bin Haji Baso, S.Pd Utusan Kalimantan Utara Juara 3  Kaligrafi Kontemporer Karya Abdul Halim M.Pd.I Utusan Kalimantan Selatan H